Terasikip.com – Video Animasi Historis. Perkembangan pesat teknologi dan informasi memiliki pengaruh yang besar di berbagai sektor, salah satunya adalah bidang pendidikan. Para peneliti maupun akademisi kian giat melakukan terobosan untuk mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan diminati khalayak umum. Hal ini tidak terlepas dari disrupsi informasi yang diterima khalayak sehingga narasi yang lebih inklusif dan berwawasan gender bukan menjadi pengetahuan arus utama.
Berlatar masalah tersebut, Departemen Hukum Kewarganegaraan (HKN) Universitas Negeri Malang melakukan terobosan dengan membuat Video Animasi Historis tentang jalannya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) sebagian bagian penting dalam sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan inovasi media pembelajaran diharapkan informasi-informasi penting dalam sejarah bisa tersampaikan dengan baik pada masyarakat.
Project kegiatan yang diketuai oleh Surya Desismansyah E.P mengusung tema “Inovasi Pembelajaran Digital Video Animasi Sidang BPUPK Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pria kelahiran Kediri yang juga Dosen HKN UM tersebut diketahui terlibat aktif dalam upaya pencegahaan kekerasan seksual di bawah Satgas PPKS UM.
Point utama yang ingin disampaikan dalam project ini bahwa dalam proses sejarah pendirian Negara Republik Indonesia terdapat peran penting perempuan sehingga istilah yang sering terdengar seperti Founding Father seharusnya yang lebih tepat adalah Founding Parent. Menurut keterangan Surya Desismansyah E.P “sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan atau BPUPK menarik untuk ditelaah kembali, terlebih seputar ketokohan dan ideologi. Ada dua tokoh perempuan yaitu Maria Ulfa Santoso dan Raden Sekar Soenarjo Mangoenpuspito yang jarang sekali disebut bahkan hampir tidak ada dalam materi ajar PPKN. Jika mau ditelisik narasi Founding Father itu kurang tepat, seharusnya Founding Parent sehingga lebih berperspektif Gender”, ujarnya.
Penelitian ini didesain sebagai penelitian campuran dengan metode fenomenologi (phenomenological research method) sebagai kajian kualitatif untuk analisis teoritis dan ADDIE sebagai pendekatan kuantitatif dalam penyusunan konten pengembangan inovasi video animasi. Adapun isi materi dalam video animasi historis ini terbagi ke dalam empat chapter video. Setiap chapter video memberikan perspektif berbeda dari masing-masing sejarah, mulai dari (1) perspektif sidang BPUPK untuk memahami berdirinya Indonesia, (2) Hoaks yang ada pada sidang BPUPK, (3) Isi Pidato Sukarno yang semestinya, dan (4) Konstruksi hari lahir Pancasila.
Surya Desismansyah E.P menuturkan “dengan terobosan media pembelajaran dan narasi sejarah yang berwawasan gender, saya berharap informasi sejarah berdirinya Negara Republik Indonesia bisa diketahui masyarakat lebih luas terutama generasi muda. Masyarakat juga mengetahui bahwa ada peran penting perempuan dalam berdirinya republik ini”, tutur Surya Desismansyah di akhir wawancara.
Leave a Reply