Terasikip.com – Review Buku Soe Hok Gie. “Hanya ada 2 pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus. Tetapi aku memilih untuk jadi manusia merdeka” adalah sepenggal dari banyak kalimat dalam buku catatan seorang demonstran yang berdasarkan buku harian seorang aktivis yakni Soe Hok Gie salah satu sosok sentral dalam gerakan mahasiswa yang berhasil “meruntuhkan” rezim orde lama.
Mengenal buku ini sejak SMP menjadi berkah tersenderi bagi saya. Melihat potret mahsiswa yang berani turun jalan dengan berbagai landasan ilmu yang kuat, seolah tergambar dalam pikiran seorang anak SMP di era gempuran teknologi.
Saat me-review buku Soe Hok Gie, seolah Gie bekata kepada saya, ‘jadilah kritis dan telan pengetahuan sebanyak-banyaknya serta simpulkan dan berkontribusilah terhadap masyarakat dengan jalan pemikiran dan gagasan kritis‘.
Dalam buku ini secara garis besar membagi babak kehidupan seorang Gie menjadi 8 babak kehidupan, yakni : (1) Gie sebagai seorang demonstran, (2) Masa Kecil, (3) Ambang remaja, (4)lahirnya seorang aktivis, (5) Catatan seorang demonstran, (6) Perjalanan ke amerika, (7) Politik pesta dan cinta, dan (8) Mencari makna.
Dalam konteks menjadi seorang mahasiswa, dalam buku ini kita diajak untuk menyelami, merasakan dan mengambarkan bagaimana kehidupan mahasiswa era 60-an yang berpegang teguh pada gagasannya serta “keliaran” idenya. Hasil dari review buku Soe Hok Gie ini kita bisa belajar bagaimana menjadi mahasiswa yang ideal, langkah terkecil yang dapat kita lakukan adalah sikap berani mengungkapkan pendapat.
Menjadi mahasiswa bukan berarti hanya ongkang-ongkang dengan jas almamater kampus tercinta. Namun sebagai seorang terpelajar, kita haruslah aktif dalam membentuk dan menciptakan perubahan.
Dimulai dari pemikiran kemudian diterapkan dalam tindakan nyata, entah dengan menulis atau bahkan turun ke jalan memperjuangkan hak-hak kaum marjinal dan suara-suara minor.
Review buku Soe Hok Gie. Buku ini dapat menjadi bacaan awal bagi mahasiswa baru yang baru masuk kampus. Hal itu untuk memulai perjalanan intelektualnya di bangku perkuliahan. Terlepas dari jurusan yang kamu ambil apa, namun jika anda sudah menerima label sebagai mahasiswa, anda wajib berkontribusi. Jangan hanya bersikap apatis dan tak mau tahu dengan lingkungan di sekitar anda.
Mulailah langka awal dengan mulai berpikir dan mengemukakan pendapat adalah point penting yang bisa ditarik benang merah sepanjang saya membaca buku ini lagi semingu kebelakang, maka mulali lah kemerdekaan dari pikiran karena anda adalah mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa.
Judul Buku: Soe Hok Gie “Catatan Seorang Demonstran”
Penyunting: Ismid Hadad, Fuad Hashem, Aswab Mahasin, Ismet Nasir dan Daniel Dhakidae
Penerbit: Pustaka LP3ES Indonesia
Tahun Terbit: 2005
Reviewer : Mohammad Zaki Muharor
Demikian Review singkat Buku Soe Hok Gie “Catatan Seorang Demonstran” ini. Semoga bermanfaat.
