Terasikip.com – Museum Musik Indonesia. Malang tidak hanya terkenal dengan nama kota pendidikan, tapi juga wisatanya. Mulai dari wisata alam, wisata buatan, hingga wisata sejarah. Kamu dapat menemukannya dengan mudah di Malang.
Bagi kamu yang menyukai dan sedang belajar tentang karya-karya musik. Jangan khawar ya, di Kota Malang punya tempat menarik yang bisa menjadi rujukan untuk menyimak sejarah, perkembangan, dan ragam musik di Tanah Air. Yaps itu adalah MMI atau Museum Musik Indonesia.
Udah penasaran kan? Yuk simak penjelasan mengenai Museum Musik Indonesia berikut ini.
Fakta dan Berdirinya Museum Musik Indonesia
Museum Musik Indonesia (MMI) merupakan museum seni musik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengumpulkan, mendokumentasikan, dan mengkonservasi rekam jejak peninggalan sejarah musik di Indonesia dan dunia sejak tahun 2009.
MII terletak di Jalan Nusakambangan No. 19 Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, atau lebih tepatnya berada di lantai dua gedung kesenian Gajayana. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 November 2016 oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia.
Dilansir dari Arsip-Indonesia, MII didirikan oleh sekumpulan warga Malang, Komunitas Pecinta Kayutangan dengan membuka museum yang pada awalnya berupa Galeri Malang Bernyanyi (GMB) di kediaman sang pengagas, Hengki Herwanto, di Jalan Citarum, Purwantoro, Blimbing pada tahun 2009.
Pada waktu di Kayutangan Kota Malang terdapat sebuah jalan yang dijadikan tempat berkumpulnya para pegiat seni Malang tempo dulu. Komunitas ini beranggotakan para pecinta musik yang mendedikasikan dirinya untuk mengapresiasi serta merawat beragam koleksi rekaman maupun dokumen musik yang ada.
MII memiliki 26.000 koleksi musik. Dengan rincian yakni 16.718 merupakan kaset, 3.118 buah Compact Disc atau CD, 3.108 barang cetakan seperti poster, buku, dan leaflet, 2.985 piringan hitam, 108 instrumen musik (gitar, drum, dan lain-lain), 55 baju artis, serta 13 peralatan audio.
Sebagian besar koleksi MII berasal dari sumbangan para pecinta musik, kolektor, baik dari Malang maupun luar daerah. Seperti namanya, mayoritas koleksi rekaman, baik berupa piringan hitam, kaset, maupun CD memang karya musisi nasional. Di MII juga terdapat koleksi karya musisi luar yang lebih dari sekitar 100 negara. Mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Eropa, Asia Tenggara, India, hingga Amerika Latin.
Band God Bless misalnya, pernah menyumbangkan banyak koleksi ke museum ini yang berupa kaset, jaket, CD, gitar dan lainnya. Semuanya tersimpan rapi pada sebuah lemari yang dikhususkan untuk Band God Bless. Hal yang sama juga berlaku bagi para musisi lain yang telah menyumban cukup banyak koleksi untuk simpan dan dipamerkan dalam lemari tersendiri. Misalnya seperti Guruh Soekarnno Putra.
Di MII terdapat beragam jenis genre musik, mulai dari musi pop, rock, blues, jazz, dangdut, hingga musik tradisional etnik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. MII sering didatangi para musisi lokal maupun nasional.
Jadwal dan Biaya Masuk Museum Musik Indonesia MII
Pada tahun 2020 MMI telah memperoleh beberapa sertifikat loh. Di antarnya yaitu sebagai Museum Tipe B dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pengakuan atas usahanya dalam mengkonservasi musik Indonesia dan internasional dalam bentuk koleksi media rekaman. Selain itu MII juga mendapatkan penghargaan sejenis yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Museum Musik Indonesia, MII dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB, dengan tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang ya Guyss.
Leave a Reply