Terasikip.com — Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Tokoh pemikir pendidikan yang terkenal dengan gagasan kritisnya adalah paulo friere mengenai pendidikan kaum tertindas Tulisan ini memfokuskan pada gagasan-gagasan Freire tentang pendidikan. Gagasan kritis Freire ini juga dipengaruhi melalui pemikiran Marx dan beberapa teoritisi Frankfurt School.
Pemikiran Freire juga berkembang dari suatu situasi yang dialami oleh istri tercintanya. Inilah yang menjadi salah satu inspirasi Freire atas karya Pendidikan Kaum Tertindas (Pedagogy of the Oppressed). Atas kondisi tersebut, pernah menghantarkan Freire di penjara karena sikap kritisnya terhdap pendidikan saat tragedi kudeta militer di Brazil. Dalam artikel ini akan berfokus bagaimana implementasai pendidikan kritis paulo friere dalam pengembangana wacana peserta didik.
Paulo Freirer di lahirkan tepat pada tanggal 19 September 1921 di Recife, Brazil kota ini adalah salah satu daerah paling miskin dan terbelakang sebuah kota yang terletak di sebelah Timur Laut negara Brazil. Ia hidup dalam keluarga yang demokratis yang menjunjung tinggi dialog dan menghargai pendapat seseorang. Berasal dari kalangan menengah yang terbiasa dalam pola hidup sederhana.
Kesederhanaan itu mengajarkannya sejak kecil apa artinya sebenarnya menahan rasa lapar. Dari pengalaman ini memotivasi perjuanganya serta mendedikasikan hidupnya untuk melawan kelaparan. Ia mengatakan “jangan sampai anak-anak merasakan dan mengalami susahnya hidup seperti yang pernah saya alami.” (Richard, 2000 :11).
10 tahun umurnya dia dan keluarganya pindah ke Jabatao. Dalam kota ini ayahnya meninggal. Akibat dari ayahnya meninggal ia harus bergelut dengan masa transisi dan kekuarangan secara finansial. Dalam kondisi krisis finansial ini dia menumukan bahwa dirinya bagian dari “kaum yang hidup dalam kemiskinan di muka bumi”. Krisis finansial berpengaruh terhadap menempuh studi diamana dia tertatih- tatih menjalani studi.
Seiring berjalanya waktu secara perlahan krisis finansial yang menimpa dia dan keluarganya mulai teratasi, sehingga ia dapat menyelesaikan pendidikan menengahnya. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah dia melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Recife, selain belajar hukum dia juga belajar filsafat, psikologi serta sastra, disela-sela kuliahnya, dia mengajar bahasa portugis sebagai pekerja paruh waktu, pada sebuah sekolah menengah.
“Pada tahun tahun 1944 dia menikah dengan Elza Maia Costa Oliveira yang adalah seorang yang berprofesi sebagai guru dari Recife, dari istrinya inilah gagasan mengenai pendidkan bisa tercipta teruatama dalam bidang filsafat pendidikan dan sosiologi pendidikan. Walau di kenal sebagai tokoh pemikir pendidikan sebagai orang yang menumpuh studi di bidang ilmu hukum. Ia bekerja dan akhirnya menjabat Direktur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebuah Lembanga yang bergerak di bidang Pelayanan Sosial di Pernambuco. Bekerja di lembaga sosial membuatnya sering berkontak secara langsung dengan orang-orang yang tertindas oleh kemiskinan. hal ini pulalah yang juga ikut mempengaruhi pemikiran filosofi pendidikannya” (Myra, 1974).
Kemudian pada tahun 1996 ia menghembuskan nafas terkhir di dunia dalam usia tujuh puluh lima tahun di karenakan serangan jantung namun gagasnya tetap abadi dalam karya karyanya yang di tujukan untuk membebaskan manusia dari sebuah belenggu kapitalisasi pendidikan.
Beberapa list karyanya adalah:
- Pedagogy of The Oppressed, terjemahan edisi Indonesia berjudul Pendidikan Kaum Tertindas
- Cultural Action For Freedom, terjemahan edisi Indonesia berjudul Aksi Kultural Untuk Pembebasan
- Education For Critical Consciousness, terjemahan edisi Indonesia berjudul Pendidikan Untuk Kesadaran Kritis
- Education: The Practice of freedom, terjemahan edisi Indonesia berjudul Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan
- The Politics of Education: Culture, Power and Liberation, terjemahan edisi Indonesia berjudul Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan
Pendidikan Gaya Bank Dan Pentingnya Nalar Kritis Bagi Peserta Didik
Mengkaji Friere Tokoh Pendidikan Kritis. Dalam konsep pendidikan gaya bank, pengetahuan ditransfer dari mereka yang berpengetahuan luas terhadap mereka yang dianggap tidak tahu apa-apa (an-konstruktivisme). Bagi Freire (2005: 72), “hal demikian sudah menyentuh aspek ideologi.
Perhatinnya adalah pada penindasan, dengan maksud meniadakan pendidikan dan pengetahuan sebagai proses penyelidikan. Persoalan tersebut mewujud pada guru yang menunjukkan dirinya kepada murid-muridnya sebagai “lawan” mereka. Para Peserta Didik mengalami kondisi terasing (dialektika Hegel) yang menerima pengetahuan dari ketidaktahuan sebagai pembenaran keberadaan guru”.
Efek dari model pendidikan gaya bank mengindikasikan, semakin banyak Peserta Didik yang menjadi obyek atau dalam istilah dalam perbankan adalah deposito, berdampak semakin sedikit pada mereka untuk mengembangkan kesadaran kritis.
Pelemahan kesadaran kritis adalah control kemampuan pendidikan perbankan untuk meminimalkan atau membatalkan kekuatan kreatif Peserta Didik. Inilah yang disebut-sebut Freire sebagai suatu bentuk penindas. Penindasan yang demikian ini merupakan bentuk ketertindasan di dalam struktur yang membentuknya.
Pendekatan pendidikan gaya bank diterapkan pula pada pendidikan orang dewasa (andragogy). Freire menganalogikan dengan rumput. Rumput yang semestinya diberikan kepada kambing atau sapi, ternyata rumput juga diberikan kepada kelinci. Atau dalam analogi yang berorientasi tujuan adalah pada beberapa contoh hewan seperti ular, gajah, harimau, burung, dan monyet, yang dipaksa agar bisa memanjat pohon.
Mereka yang menggunakan pendekatan perbankan, sadar atau tidak sadar telah gagal memahami bahwa “deposito” itu sendiri mengandung kontradiksi tentang kenyataan (Freire, 2005: 75).
Freire menganggap praktik pendidikan yang demikian itu telah mengaburkan sisi humanism. Dengan tegas Freire juga membedakan antara humanism dan humanitarian. Baginya humanism harus dimiliki oleh oleh setiap pendidik, sedang humanitarian lebih tepat sebagai otoritas pemerintah.
Nah, manakala pendidik menjadi bagian dari para penindas dan membuat kaum tertindas menjadi objek humanitarianismenya, dengan sendirinya mempertahankan dan mewujudkan penindasan. Inilah yang disebut sebagai instrumen dehumanisasi. Freire juga berpendapat bahwa yang mampu mengatasi penindasan adalah kaum tertindas itu sendiri.
Seperjuangan terhadap pendidikan, menjadi bagian kritik pula bagi Illich. Pada bagian awal Buku Deschooling Society, Illich memulai dengan pertanyaan menggelitik: mengapa kita harus membubarkan sekolah? ini merupakan pertanyaan kritis akan suatu kondisi persekolahan yang mulai membosankan.
Setidaknya ada tiga alasan atas pertanyaan Illich tersebut, yakni: 1) Tiga miliar dolar tidak cukup untuk meningkatkan kinerja enam juta anak dengan jumlah yang terukur; 2) Uang itu dikeluarkan secara tidak kompeten: kurikulum yang berbeda, administrasi yang lebih baik, konsentrasi dana lebih lanjut pada anak miskin, dan lebih banyak penelitian yang diperlukan; 3) Kerugian pendidikan tidak bisa disembuhkan dengan mengandalkan pendidikan di sekolah.
Sebagai teoritisi kritis dalam pendidikan, Freire mendasarkan pendekatan filsafat ontology, epistemology, dan aksologi (Murtingsih, 2006). Dasar filsafat tersebut yang kemudian mendasari Freire memiliki konsep penyadaran. Usai kritiknya terhadap pendidikan gaya bank, Freire memberi alternatif solusi yakni dengan model dialog (guru-Peserta Didik). Jadi, pertukaran pikiran antara guru dan Peserta Didik dalam hal pengetahuan akan membebaskan Peserta Didik dari objek tak berpengetahuan (bejana kosong).
Mengkaji Friere Tokoh Pendidikan Kritis. Selain model dialog, Freire menyebutkan tindakan antidialogis sebagai bentuk perlakuan kontras terhadap realitas. Unsur antidialogis meliputi: 1) penjinakan, 2) mekanisme pecah dan kuasai, 3) manipulasi, 4) seangan budaya. Struktur hubungan yang demikian itu, mengakibatkan Peserta Didik takut akan kebebasan.
Kesalahan yang masih dipertahankan yakni kendala penindasan dan kemudian terjebak saling berganti menindas. Penyadaran dari penindasan yang dimaksud yakni dengan membebaskan diri dari cara penindasan.
Pencapaian penyadaran itu bagi Freire (1996) terbagi dalam empat tahapan, yakni: 1) Kesadaran magis (argumen alamiah), kepasrahan keadaan alamiah, Ciri: fatalistik; 2) Kesadaran naif (sudah mengetahui masalah, tapi tidak cukup kekuatan untuk menyelesaikan masalah), tidak cukup banyak strategi; 3) Kesadaran fanatik: mencari massa banyak dan dimanipulasi dan menggantikan penindas lama (dari penindas lama ke penindas baru). Tidak mengubah sistem/struktur; 4) Kesadaran kritis (mengetahui masalah dan bisa mendiskusikan opsi-opsi strategi yang bisa diterapkan/menemukan solusi). Setelah mencapai kesadaran kritis, untuk mencapai pembebasan dengan mengubah struktur dan sistem yang ada.
Usai mempertahankan kesadaran, maka agar benar-benar terbebas dari pendidikan gaya bank harus berkomitmen secara keseluruhan. Masing-masing harus meninggalkan tujuan pendidikan gaya bank dan menggantinya dengan pendidikan hadap masalah (problem-posing). Pendidikan “problem-posing“, merespons esensi kesadaran menolak komunike dan mewujudkan komunikasi. Ini melambangkan karakteristik khusus dari kesadaran.
Oleh karena itu, praktik pendidikan “problem-posing” pada awalnya mengharuskan kontradiksi antara guru- Peserta Didik. Hubungan-hubungan dialogis guru-Peserta Didik menjadi tanggungjawab bersama untuk mencapai pengembangan pengetahuan. Menurut Freire Metode “problem- posing” mensarikan ciri khas kesadaran yakni “sadar akan” sekaligus terarah pada diri sendiri sebagai kesadaran mengenai kesadaran (Murtiningsih, 2006).
Maka, sebagai proses pembebasan penting untuk selalu mempertanyakan tentang: tidak ada pengajaran tanpa belajar (there is no teaching without learning), mengajar tidak hanya transfer pengetahuan (teaching is not just transferring knowledge), dan mengajar adalah tindakan memanusiakan (teaching is a human act). Artinya kelas harus menjadi ruang yang asyik untuk bertukar dan mengembangkan pengetahuan.
Dengan beberapa tindakan kreatif seperti seseorang yang terbuka untuk ide-ide baru, terbuka untuk pertanyaan, dan terbuka untuk keingintahuan Peserta Didik. Termasuk mempertanyakan efek percepatan teknologi terhadap pendidikan, seperti yang pernah didialogkan Everett Reimer dengan Ivan Illich. Reimer pada suatu kesempatan merasa pesimis pada perkembangan masyarakat teknologi.
Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Ini Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Info Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Jika Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Maka Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Jadi Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Andai Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Misal Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Inilah Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Sebab Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Jika Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Maka Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Namun Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Jadi Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Tapi Mengkaji Freire Tokoh Pendidikan Kritis. Misalnya Mengkaji Freire Tokoh. Itulah Mengkaji Freire Tokoh. Ini Mengkaji Freire Tokoh. Pun Mengkaji Freire Tokoh. Jika Mengkaji Freire Tokoh. Maka Mengkaji Freire Tokoh. Andai Mengkaji Freire Tokoh. Jadi Mengkaji Freire. Nah, Mengkaji Freire. Kemudian Mengkaji Freire. Dengan demikian Mengkaji Freire. Akhirnya Mengkaji Freire. Mengkaji Freire.
I truly appreciate your technique of writing a blog. I added it to my bookmark site list and will
This piece of writing offers clear idea for the new people of blogging that genuinely how to do blogging and site-building. streaming tv services
I wanted to thank you for this fantastic read I definitely loved every little bit of it. I have you book marked to check out new stuff you post� what is newsmax
Let me introduce you to the Sports Toto site.
There is definately a lot to find out about this subject. I like all the points you made
Here are the best sites for sports betting.
Excessive gambling can come as a great misfortune.
필리핀very informative articles or reviews at this time.
Hi there to all, for the reason that I am genuinely keen of reading this website’s post to be updated on a regular basis. It carries pleasant stuff.
The Anyang side grabbed the first quarter 40-20 and continually overwhelmed the Beerman, ultimately ending the match at 142-87. KGC’s Omari Spellman managed 53 points in the game.
I appreciate you sharing this blog post. Thanks Again. Cool.
Ko is the first golfer ever to defend her title at the event. Even Park In-bee, who was the only player to win the competition twice in 2015 and 2017, did not manage back-to-back wins.
Good post! We will be linking to this particularly great post on our site. Keep up the great writing
Ko’s title is meaningful not only because it is her first LPGA title in a year, but also because it proves that she is back on form after a difficult end to the 2022 season. She picked up a wrist injury last year and was not able to perform at her best level.
The game was one-sided from the beginning, with the Anyang side taking the first quarter 24-19 and maintaining the lead until the end. The match ended with a 94-69 victory for KGC.
I do not even understand how I ended up here, but I assumed this publish used to be great
Good post! We will be linking to this particularly great post on our site. Keep up the great writing
Kim performed incomparably well in the 2022-23 season’s World Cup as she managed five golds in the first five World Cup events, before marking the last race with a silver.
I very delighted to find this internet site on bing, just what I was searching for as well saved to fav
Hi there to all, for the reason that I am genuinely keen of reading this website’s post to be updated on a regular basis. It carries pleasant stuff.
very satisfying in terms of information thank you very much. alrayyan tv live
I do not even understand how I ended up here, but I assumed this publish used to be great
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
sipejar um
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
niat mandi wajib setelah berhubungan
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
siakad unja
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
foto cewek2 cantik korea
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub
siam ub