Terasikip.com — Inilah secuil kisah dari pejuang-pejuang kehidupan yang bertugas didaerah terisolasi, terluar dan terpencil, tepatnya di Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Cerita datang dari dua bidan bernama Yuli, sapaan akrabnya Ully dan bidan Erwin, pada Selasa (09/04/2024) pagi yang bertugas di Wilayah Kangayan, Pulau Kangen, Kabupaten Sumenep, ketika sedang berjuang mengantarkan pasien seorang ibu hamil dari wilayah Kangayan Kangean menuju RSUD. Moh. Anwar Sumenep.
Perjalanan dari Kangayan menuju Kalianget harus ditempuh dengan peruhu motor kecil milik warga lokal, lantaran saat kejadian tidak ada transportasi lain yang beroperasi dikarenakan bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1445 H.
Bidan Ully juga menyampaikan perasaannya yang campur aduk dimana ia juga memikirkan keluarga yang ditinggalkan saat lebaran, namun disisi lain ia juga punya tanggung jawab yang besar untuk menangani pasien mendapatkan layanan yang maksimal.
Kedua bidan tersebut melakukan perjalanan sejak pukul 04.00 pagi waktu setempat melalui Pelabuhan Batuguluk, setelah tiga jam perjalanan perahu motor kecil milik warga lokal mengalamai kerusakan mesin akibat menerjang ombak dan angin kencang.
Bidan Ully menjelaskan ketika perahu mengalami kerusakan ditengah laut ia dan lainnya harus mencari pulau terdekat terlebih dahulu untuk memperbaiki perahu motor, setelah beberapa jam “barulah kita menemukan Pulau Goa dan setelah sampai di Pulau Goa kedua pemilik perahu turun untuk mencari bengkel las terdekat untuk memperbaiki mesin tersebut”, ujarnya.
Bahkan disela-sela menunggu perbaikan perahu selesai bidan Ully dan lainnya sempat mencari makanan lantaran merasakan lapar, untung ada warga lokal pulau tersebut yang memberikan mie instan untuk dimakan.
Selian itu ia berharap ada perbaikan layanan khusus dari pihak-pihak terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kab. Sumenep maupun Pemkab Sumenep untuk wilayah kepulauan “Sungguh miris warga kepulauan, bagaimana tanggapan bupati dan wakil bupati terkait hal ini, respon bupati apa dan bagaimana, seharusnya pemkab punya ambulan laut yg bisa digunakan pada saat darurat,” ucap bidan Ully sapaan akrabnya.
Sebagai informasi tambahan kedua bidan Ully dan Erwin tersebut tiba di Pelabuhan Kalianget pada pukul 13.00 WIB, setelah mengarungi perjalanan laut dengan basah kuyup dan persaan yang cukup tidak nyaman.
Setidaknya dalam perjalanan mengantarkan pasien ibu hamil rujukan tersebut ia menempuh waktu sekurang-kurangnya sembilan jam hingga ia berlabuh di Pelabuhan Kalianget dengan selamat, untuk kemudian manlanjutkan perjalanan menuju RSUD. Moh Anwar bersama pasien rujukannya.
Leave a Reply