Solusi Mengatasi Learning Loss dan Cultural Shock dalam Belajar

Solusi Mengatasi Learning Loss dan Cultural Shock dalam Belajar
Foto: blog.qelola.com

Terasikip.com – Solusi mengatasi learning loss menjadi pembahasan yang sangat penting dalam dunia pendidikan hari ini. Pasalnya, masa pandemi Covid- 19 berdampak terhadap tiap segi kehidupan, baik bidang sosial, budaya, ekonomi, termasuk dunia pembelajaran.

Akibat yang dialami di bidang pembelajaran dalam pendidikan dengan sistem online merupakan terdapatnya learning loss di sebagian besar pendidikan yang berlangsung di Indonesia. Learning loss yang terjalin sebesar 6 bulan sepanjang masa pandemi, ataupun sepanjang satu semester.

Masa pandemi Covid- 19, menyebabkan keadaan cultural shock. Cultural shock merupakan suatu perilaku ketidaksiapan dalam mengalami pergantian baru. Ketidaksiapan dalam mengalami pergantian baru yang terjalin ialah para siswa kurang fokus serta metode menjawab pendidikan dengan perilaku belajar yang santai. Dalam survei dibuktikan kalau perilaku belajar kurang fokus ditunjukkan sebesar 40% serta perilaku lebih santai sebesar 50%.

Solusi mengatasi learning loss. Keadaan learning loss serta cultural shock tersebut menampilkan kalau para pembelajar di Indonesia kurang mempersiapkan diri dalam melaksanakan pendidikan online ataupun daring. Para pembelajar ialah guru serta partisipan didik kurang mempunyai kesiapan mental serta kompetensi dalam mengalami keadaan yang serba tiba- tiba, meski webinar serta pelatihan sudah dicoba berkaitan dengan pendidikan online ataupun daring.

Bersumber pada perihal tersebut hingga Pemerintah membuat suatu terobosan pemecahan buat menanggulangi learning loss serta cultural shock. Terobosan pemecahan tersebut berbentuk meluncurnya kurikulum baru ialah Kurikulum Merdeka, suatu kurikulum dengan penguatan profil pelajar Pancasila.

Solusi mengatasi learning loss. Kurikulum Merdeka digunakan buat menanggulangi permasalahan berbentuk learning loss. Alibi, Kurikulum Merdeka bisa menanggulangi permasalahan berbentuk learning loss merupakan kurikulum Merdeka ialah kurikulum dengan pendidikan intrakurikuler yang bermacam- macam di mana konten hendak lebih maksimal supaya partisipan didik mempunyai lumayan waktu buat mendalami konsep serta memantapkan kompetensi.

Kurikulum Merdeka ditentukan bisa menanggulangi permasalahan berbentuk learning loss sebab Kurikulum Merdeka diperuntukan supaya sekolah mempunyai kewenangan serta tanggung jawab buat meningkatkan kurikulum yang cocok kebutuhan serta konteks tiap tiap sekolah. Solusi mengatasi learning loss semoga bisa berjalan dengan tepat.

Lebih lebih lagi, kalau kurikulum yang diterapkan ialah tugas sekolah serta otonomi untuk guru. Guru selaku pekerja handal yang mempunyai landasan ilmu pembelajaran bisa meningkatkan kurikulum di sekolah. Pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan dengan kharakteristik, keunikan, kemampuan siswa serta keadaan sekolah.

Solusi mengatasi learning loss dan cultural shock. Kurikulum Merdeka digunakan buat menanggulangi permasalahan berbentuk cultural shock, dengan alibi, Kurikulum Merdeka ialah kurikulum dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Penguatan profil pelajar Pancasila ialah pendidikan dengan aktivitas kokurikuler berbasis proyek yang dirancang buat memantapkan upaya pencapaian kompetensi serta kepribadian cocok dengan profil pelajar Pancasila.

Penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dicoba cocok dengan pengaturan kerja sama yang dicoba oleh para guru di satuan pembelajaran. Oleh sebab itu, penerapan profil pelajar Pancasila bertabiat sangat fleksibel, Oleh sebab itu, konten, aktivitas, serta waktu penerapan bisa diatur serta dicoba cocok dengan hasil musyawarah serta konvensi dan kerja sama para guru.

Perihal yang butuh digarisbawahi merupakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, serta aktivitas pendidikan proyek tidak wajib berhubungan dengan tujuan serta modul pelajaran intrakurikuler. Tujuan, muatan, serta aktivitas pendidikan yang dibesarkan, diperuntukan buat meningkatkan kepribadian pelajar selaku masyarakat negeri Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Solusi mengatasi learning loss dan cultural shock. Pertanyaannya merupakan gimana mengaplikasi Kurikulum Merdeka dalam tiap satuan pembelajaran? Lagi- lagi guru ialah ujung tombak buat membuat rancangan, racikan, metode mengaplikasi, supaya olahan guru bisa mewujudkan tercapainya Kurikulum Merdeka, spesialnya bisa mengakomodasi kebutuhan anak didik.

Dalam perihal ini ada 2 arahan pendidikan yang butuh ditekankan dalam Kurikulum Merdeka ialah arahan awal; pendidikan terstruktur yang variatif dimana konten yang dihasilkan hendak lebih maksimal biar partisipan didik memiliki lumayan waktu dalam menguasai konsep dan melaksanakan penguatan kompetensi, dicoba dalam aktivitas intrakurikuler. Kedua; pendidikan dengan melaksanakan penguatan kepribadian partisipan didik selaku profil pelajar Pancasila, dicoba dalam aktivitas kokurikuler.

Salah satu contoh, model pendidikan yang bisa jadi jembatan untuk kedua arahan tersebut merupakan Active Learning serta dilanjut dengan Project Bases Learning. Active Learning merupakan pendidikan dengan berorientasi student center. Model pendidikan Active Learning ditafsirkan dengan serangkaian proses aktivitas dengan memakai tata cara proses berpikir( thinking), mendiskusikan( discussion), menginvestigasi( investigation) serta pada kesimpulannya hendak menghasilkan suatu( creating). Model pendidikan Active Learning hendak menolong anak didik dalam melaksanakan proses penguatan modul.

Solusi Mengatasi Learning Loss dan Cultural Shock dalam Belajar
Ilustrasi wajah pendidikan di Indonesia. (Foto: Hipwee.com)

Solusi mengatasi learning loss dan cultural shock. Pendidikan Active Learning bermanfaat dalam mengaplikasikan pendidikan terstruktur yang variatif dimana konten yang dihasilkan hendak lebih maksimal biar partisipan didik memiliki lumayan waktu dalam menguasai konsep dan melaksanakan penguatan kompetensi.

Sedangkan itu, aktivitas berikutnya partisipan didik hendak mempunyai peluang buat dapat mendemonstrasikan bermacam- macam pengetahuan serta keahlian yang hendak dipelajari. Aktivitas demonstrasi, dicoba buat merealisasi kedalaman modul yang sudah dipahami.

Lewat proses ini anak didik bisa mengekspor bermacam soft skill dalam belajar buat mempraktikkan profil pelajar Pancasila ialah nilai nilai kerjasama antar tim ataupun antar orang, kepedulian terhadap permasalahan yang terjalin di area dekat. Aktivitas yang sangat sesuai buat meningkatkan proses pendidikan ini merupakan model Project bases Learning.

Satuan pembelajaran bisa merancang serta menyelenggarakan Kurikulum Merdeka dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila secara fleksibel. Pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila ini justeru bisa mewujudkan ekosistem sekolah yang sehat. Ekosistem sehat, sebab satuan pembelajaran ialah media yang produktif untuk guru serta anak didik yang rindu buat mencari ilmu selaku warga pembelajar.

Pembahasan solusi mengatasi learning loss dan cultural shock cukup demikian. Artikel tentang solusi mengatasi learning loss dan cultural shock bisa juga dicari dari sumber lain. Mengenai solusi mengatasi learning loss dan cultural shock yang dibahas di atas adalah opini penilaian terhadap kurikulum yang baru. Kurikulum Merdeka menjadi solusi mengatasi learning loss dan cultural shock. Semoga solusi mengatasi learning loss dan cultural shock bisa tepat sasaran.  Sehingga Kurikulum Merdeka bisa benar-benar menjadi the real solusi mengatasi learning loss dan cultural shock.